wisata hobby dan lingkungan hidup

Kamis, 09 Juli 2015

UMROH PART 3 : RAUDHAH

Tulisan Umroh lainnya : Umroh 1 : dari Bandung ke Madinah ,Umroh 2 Masjid Nabawi , Umroh 4 : Ziarah di Madinah , Umroh 5 : Belanja di Madinah , Umroh 6 : dari Miqat sampai Tahallul


Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik,  Wisata Padang Sumatra Barat,  Umroh Makkah Madinah,  Wisata Singapore,  Wisata Phuket Thailand,  Wisata Karimunjawa,  Wisata Malang Bromo,  Wisata Ende Flores,  Wisata Tidung Kepulauan Seribu,  Wisata Pangandaran,  Wisata BandungWisata Malang Batu,  Wisata Melaka Kuala Lumpur

Hari Kamis, 7 Mei 2015 pukul 02.30 saya terbangun karena telepon di kamar Hotel berdering, ternyata yang nelepon Pak Muhammad Roji, pembimbing dan ketua rombongan kami dalam melaksanakan ibadah Umroh. “ Pak Jonny,  siap-siap, kita sekarang berangkat bersama-sama untuk menuju Raudhah”. Raudhah adalah salah satu bagian di dalam Masjid Nabawi dan menjadi tujuan favorit jamaah haji maupun umroh untuk beribadah dan berdoa di dalamnya karena tingginya nilai pahala dan mustajabnya doa disana. Lokasi Raudhah berada pada bagian tempat sholat laki-laki, sedangkan untuk perempuan hanya pada waktu-waktu tertentu saja bisa dikunjungi. Yaitu setelah saat Duha serta setelah sholat Zuhur.
'Raudhah' yang dalam bahasa Indonesia berarti taman. Taman yang dimaksud adalah Taman Syurga atau Taman Nabi, yaitu ruang yang terletak diantara diantara mimbar dan kamar Rasulullah, dengan ukuran sekitar 22 m x 15 m. Sekarang ruang tersebut terletak di dalam masjid Nabawi, dan bersebelahan dengan makam Rasulullah, dan menjadi tempat yang sangat baik untuk berdoa. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim : “ Antara mimbarku dan rumahku merupakan taman dari taman-taman syurga” 
Setelah menerima telepon Pak Roji, sayapun segera bersiap-siap, membersihkan badan, mencuci muka dan berwudlu. Pukul 02.45 turun ke lobby hotel. Di lobby sudah banyak berkumpul Bapak-bapak peserta umroh yang akan sama-sama ke Raudhah. Tidak lama sesudah semua lengkap, kamipun bersama-sama berjalan menuju Masjid Nabawi. Udara pagi dinihari itu cukup dingin, kira-kira samalah dengan di Lembang – Bandung saat yang sama. Namun di jalan menuju Masjid Nabawi tetap rame dengan para Jamaah yang berangkat serta pulang dari Masjid. Toko-toko para pedagang juga tetap buka melayani para pembeli.
Toko-toko tetap buka

Pak Roji memandu kami memasuki pintu Masjid Nabawi dan selanjutnya menunjukkan arah menuju Raudhah. Meskipun waktu menunjukkan pukul 03.00 dinihari Masjid Nabawi tetap dipenuhi para jamaah yang beribadah. Mengarah menuju area Raudhah Jemaah makin ramai, rata-rata memang bermaksud menuju Raudhah. Disamping itu ada juga yang keluar dari arah Raudhah. Jadi di daerah menuju lokasi Raudhah tersebut sangat ramai dipenuhi oleh jamaah yang lalu lalang.
Menuju Raudhah


Sampai di tengah keramaian tersebut Pak Roji membimbing kami dan menunjukkan arahnya. Lokasi Raudhah berada di depan kami sekitar 40 meter lagi dan ditandai dengan daerah dengan pilar putih berlapis hiasan warna hijau, yang membedakan dengan pilar lainnya yang berlapis warna emas. Pak Roji hanya menunjukkan arahnya, karena selanjutnya masing-masingnya terpaksa terpisah, tidak mungkin lagi bersama-sama maju menuju Raudhah. Jemaah begitu ramainya, hanya bisa maju sedikit demi sedikit, itupun hanya seorang demi seorang, yaitu bila di depan ada shaf yang kosong sedikit maka seorang di belakang pun maju mengisi tempat yang kosong tersebut.
Jangan membayangkan penuhnya jamaah mengisi shaf-shaf di depan seperti waktu sholat jumat di masjid- masjid tanah air. Keadaannya jauh lebih padat, namun meskipun sangat padat, suasana antrian disana begitu tenang, karena memang semuanya mempunyai niat beribadah, jadi tidak terjadi keributan atau saling mendorong. Sambil antri menuju, para jamaah juga banyak yang sambil melakukan sholat sunat, di tengah suasana yang sangat padat sebagian sholat memanfaatkan ruang sempit yang ada, sebisa mungkin melipat badan sehingga bisa sholat sunat. Termasuk yang ada di Raudhah, khan melaksanakan sholah sunat, lalu bergeser dan diisi oleh jamaah yang ada di belakangnya.
Jadi sedikit demi sedikit saya bisa juga bergeser dan akhirnya sampai di Raudhah dan melaksanakan sholat sunat serta berdoa disana. Alhamdulillah. Dan lebih beruntung lagi saat mencapai Raudhah tersebut telah tiba saatnya azan Subuh sekitar pukul 04.30. Saat azan subuh hampir tidak ada pergerakan lagi, semua diam di tempat, melaksanakan sholat qablal subuh dan berdoa menunggu sholat berjamaah. Jadi saya bisa puas sholat sunat dan berdoa diantara azan subuh dan sholat subuh yang lamanya sekitar 15 menit.
 
Menunggu Subuh
Selesai sholat subuh, hari sudah pukul lima pagi, para jamaah pun berdiri dan bergerak perlahan ke depan menuju keluar. Suasana malah jauh lebih padat karena di sebelah raudhal terletak Makam Rasulullah SAW, jadi banyak jamaah dari area lainnya di Masjid Nabawi juga menuju lokasi Raudhah dan makam Rasulullah SAW. Jadi kami bergerak sedikit demi sedikit dalam suasana padat. Saking padatnya, di lokasi tersebut selalu terdapat petugas keamanan Kerajaan Saudi Arabia yang lazim disebut sebagai Askar,  berjaga-jaga. Akhirnya saya bisa keluar dari lokasi tersebut dan meninggalkan Masjid Nabawi sekitar pukul 06.30. Sampai di Hotel hampir pukul 07.00 dan langsung makan pagi.
-------------------------------------------



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.